Seorang Pengepul CPO di Sampit meninggal bukan karena dibunuh tetapi karena sakit. Sebagaimana yang disampaikan AKBP Resky Maulana Zulkarnain., S.H., S.I.K, M.H melalui Kasatreskrim Polres Kotim AKP Iyudi Hartanto.
Informasi yang berhasil diperoleh bahwa Aparat Kepolisian Resor (Polres) Kotawaringin Timur (Kotim) telah menangani kasus kematian seorang pria bernama Boby Jefry Kaeng (59), yang ditemukan tak bernyawa dengan kondisi membusuk di dalam sebuah rumahnya pada, Kamis (1/8/2024).
”Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), kami juga menemukan obat-obatan di sekitar tempat korban tergeletak. Selain itu, korban juga memiliki riwayat penyakit diabetes,” ujar AKP Iyudi Hartanto, Sabtu (3/8/2024), dikutif dan dilangsir dari Radar Sampit.
Menurutnya pria perantauan asal Kota Manado itu baru saja tinggal di Kota Sampit. Selama hidupnya, Boby bekerja sebagai penampung Crude Palm Oil (CPO) yang ia beli dari sopir truk tangki.
Iyudi juga mengungkapkan pihak terdekat awalnya enggan melaporkan penemuan jenazah itu tersebut ke Polisi. Sehingga, jasadnya telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di Jawa Timur.
”Saat ini jasadnya sudah diserahkan. Dan dari hasil olah TKP, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, jenazah yang bersangkutan pertama kali ditemukan oleh rekannya pada Kamis (1/8/2024) malam. Saat itu saksi curiga lantaran Boby tidak terlihat sejak 2 hari.
Saksi pun berinisiatif berkunjung di tempat kediaman korban di Jalan Jenderal Sudirman, kilometer 11, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit.
Namun saat di lokasi, yang bersangkutan justru tak menyahut saat namanya dipanggil oleh rekannya. Dan saat dicek ke dalam rumah, ternyata pria itu sudah dalam keadaan meninggal dunia, demikian. (Red)