spot_img
BerandaHukumMaraknya Dugaan Aksi Penyeludupan Sabu ke Lapas Sampit Jadi Sorotan

Maraknya Dugaan Aksi Penyeludupan Sabu ke Lapas Sampit Jadi Sorotan

SAMPIT || gerbonginformasi.com – Dengan maraknya dugaan aksi penyeludupan sabu ke dalam Lapas kelas II B Sampit sehingga menjadi sorotan publik ternyata inilah salah satu penyebabnya,

Informasi yang berhasil diperoleh media ini bahwa salah satu penyebab beredarnya narkoba di dalam sel adalah tidak lepas masih bebasnya sejumlah napi melakukan komunikasi dengan pihak luar melalui ponsel.

Sehingga bisnis haram ini pun tetap berjalan meski dalam kurungan dan hal tersebut tercermin pada terungkapnya dua warga binaan menyelundupkan sabu ke dalam Lapas pada 16 Maret lalu.

BACA JUGA  Polres Kotim berhasil menangkap 151 tersangka dan musnahkan 4,1 Kg Sabu dari 137 Kasus

Barang haram itu yang pertama diperoleh dari narapidana inisial AT. Sabu dimasukkan dalam balutan makanan tahu isi. Narkoba tersebut disinyalir akan diedarkan di dalam lapas.

Selanjutnya, pada 27 Maret lalu, petugas kembali mengamankan sabu dari tangan SO, warga binaan Lapas Sampit. Sabu sekitar 1,11 gram diselundupkan. Kasus itu kini ditangani aparat Polres Kotim.

Menyikapi hal tersebut Wakil Ketua DPRD Kotim Juliansyah mengatakan, pengamanan di Lapas Sampit harus diperketat. Anehnya, napi masih bisa melakukan komunikasi dengan pihak luar.

BACA JUGA  Tragedi Berdarah Adanya 2 Korban Tewas di KM Awu Diselidiki Polisi

”Bagaimana bisa napi berkomunikasi dengan pihak luar? Artinya, di dalam masih ada jalur komunikasi yang digunakan mereka untuk berhubungan dengan pihak luar,” ujarnya, kemarin.

Fenomena itu, lanjutnya, menguatkan bahwa Lapas Sampit belum sepenuhnya mampu membersihkan warga binaan dari pasokan barang haram itu dari luar.

”Jangan sampai Lapas Sampit ini justru jadi sorotan lagi karena persoalan narkoba. Pejabat baru harus punya komitmen total untuk membersihkan lapas ini dari jejaring narkotika, baik itu bandar hingga kepada pengguna lainnya,” kata dia.

Kasus peredaran narkoba yang sering terungkap dalam Lapas tidak lepas juga keterlibatan oknum pegawai di dalamnya. Bahkan, kerap bekerja sama dengan napi narkotika untuk mengendalikan barang terlarang itu dari dalam blok.

”Pernah kita mendengar adanya jaringan lapas dan lokasi paling aman untuk mengendalikan memang dari dalam. Polisi maupun BNN pun tidak bisa sembarang masuk,” kata Ketua DPC Gerindra Kotim itu. (Red)

Sumber: dikutif dan dilangsir dari radarsampit.com

BACA JUGA  Kurir Sabu Lintas Provinsi Divonis 8,5 Tahun Penjara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini