SAMPIT || gerbonginformasi.com – Bom waktu bagi keselamatan warga yang melintasi jembatan yang menyeberangi Sungai Mentawa, di Jalan Iskandar 19 Rt/Rw 005/002, Kelurahan MB Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Informasi yang berhasil diperoleh media ini bahwa kondisi jembatan tersebut saat ini sangat memprihatinkan, hampir ambruk, beberapa tiang pondasi jembatan yang terbuat dari kayu ulin telah patah, karena dimakan usia.
Selain itu, pagar pengaman dan lantai jembatannya pun banyak yang patah karena lapuk dan bebera titik pada lantai ada yang bolong siap menerkam mangsanya sebagai korban kecelakaan.
Informasinya bahwa Jembatan mentawa tersebut sejak dibangun tahun 1998 silam, hingga kini belum pernah tersentuh perbaikan dan pemeliharaan.
Pemerintah terkait di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terkesan abai dan tutup mata membiarkan objek vital ini rusak, yang setiap saat mengancam keselamatan warga sebagai tumbal kecelakaan.
Kondisi jembatan ini jika dibiarkan berlarut bisa dipastikan akan ambruk, warga Ketapang terancam terisolasi, dan bakal mengganggu aktivitas warga setempat yang setiap saat melintasi jembatan tersebut.
Banyak warga Ketapang menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah terkait terutama kecewa terhadap wakil rakyat dapil setempat yang terkesan tidak mampu memperjuangkan perbaikan jembatan ini.
Kondisi jembatan yang memprihatinkan ini sebagai bukti nyata lemahnya perhatian pemerintah setempat dan pihak terkait terhadap infrastruktur yang menyangkut keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagaimana yang disampaikan M. Sopianoor, Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Forum Pemuda Dayak (FORDAYAK) Mentawa Baru Ketapang, kepada media ini, Minggu 29 Juni 2025.
“Kami masyarakat disini sangat kecewa, sudah puluhan tahun jembatan ini mengalami kerusakan tidak pernah diperbaiki, bahkan sudah 2 orang yang mengalami kecelakaan yang melintasi jembatan ini,” ujarnya, Minggu 29/06/2025.
Ia menjelaskan, kondisi jembatan ini sangat membahayakan keselamatan warga, terutama anak-anak sekolah yang sehari-harinya melintasi jembatan tersebut sering terjatuh.
Menurutnya para pengendara dan pejalan kaki yang melintas merasa was-was ketika melintasi jembatan yang nyaris ambruk ini.
Ia mendesak pemerintah daerah setempat agar segera turun tangan dan langsung meninjau kondisi jembatan tersebut. “Ini bukan keluhan biasa, ini sudah menyangkut nyawa dan keselamatan warga,” tegasnya.
” Pak Bupati jembatan kami sudah sangat memprihatinkan, kapan diperbaiki. Apakah menunggu ada korban lagi?,” keluhnya.
“Ini jembatan dalam kota kondisi sangat memprihatinkan tidak pernah tersentuh sejak dibangun tahun 1998,” jelasnya.
Warga setempat sebenarnya sudah geram, karena sering kali keluhan ini mereka sampaikan untuk segera diperbaiki, namun hingga saat ini belum ada langkah nyata baik dari Esekutif maupun legislatif dalam memperjuangkan aspirasi warga setempat.
“Saya sering marah ketika banyak para pejabat Kotim selalu mengambil foto di jembatan itu, bahkan orang nomor 2 di Kotim pun pernah kesini, yang berencana melakukan pengerukan sungai dan perbaikan jembatan, namun faktanya hingga saat ini belum ada realisasinya,” demikian pungkasnya.(Misnato).