Sungguh luar biasa Calon Presiden (Capres) Anis Baswedan, disambut warga Makassar dengan pantun yang berisi pujian, kritikan dan saran membuat semua hadirin yang hadir terpukau mendengarnya, termasuk penulis yang menyimak Tik Tok-nya.
Inilah bahasa dan Isi pantunnya; “Saya baru tau tadi pas kita datang pak Anis Baswedan, saya lihat perhatikan baik-baik, oh saya tau lah kenapa pak Anis menjadi magnet di Indonesia,” ujar Rizal.
Ternyata itu ada pantunya;
“Siang hari meminum es. Esnya mahal enak rasanya. Kenapa pak Anis bisa sukses. Siapa dulu dong istrinya”
Tadi saya aplot conten di Instagram izin pak Anis, saya seorang conten creator yang alhamdulillah selalu memantau pergerakan-nya pak Anis. Pak Anis ini punya kesempurnaan yang luar biasa, cuman satu jikuranta ini pak Anis, katanya dengan logat Makassar.
Belum kita follback Instagram ku itu itu saja kurang lebihnya, Rizal system yaitu kira-kira. Saya ingin menyampaikan kepada pak Anis Baswedan dan seluruh dan jawaban Instagram tadi.
“Anak kecil ke pasar antang. Ada ibunya yang menemani. Kami ucapkan selamat datang di Kota Makassar. Negerinya pemberani”
Tadi sengaja saya upload jam sudah magrib, tiba-tiba banyak komentar ratusan di Instagram. Kak Rizal ada apa ini kak, memangnya pak Anis benaran datang dan sebagainya, lalu kenapa kak Rizal pilih Anis?
Saya jawab pada malam hari ini pak Anis,” apa itu?
“Sungguhlah halus si daun pandan. Daun di buat bikin ketupat. Inilah dia pak Anis Baswedan. Presiden kita di 2024”, Amin!
Ternyata usik punya usik, ternyata ini pak Anis cara memimpin-nya seperti karakternya orang Makassar, setelak kita riset dan kita teliti, apa itu ada karakternya orang Makassar itu kalau memimpin punya prinsip.
Namanya adalah, “perentai tawari erona, nasabah sirinatu makbutyaiyah, nia kiri pemerintahiyah” Artinya apa pak Anis, pesan-nya ini orang Makassar kepada pak Anis kalau jadi presiden.
“Perintahlah atau memerintah sesuai dengan keinginan masyarakat, jangan hanya maunya pemerintah terus mau di ikuti”.
“ nasabah sirinatu makbutyaiyah” Artinya “Harga dirinya rakyat ada di pemerintah” itu kira-kira sederhananya pak Anis.
Oleh karena itu orang Bugis mengatakan”Cening-cening hati” ada yang ingin saya sampaikan kepada kita pak Anis dan ini menjadi penyemangat dan karakter setelah deklarasi kemarin di Jawa Timur itu menjadi terangkum sangat mudah dalam bentuk narasi ini.
“Sang pemimpin itu bernama Anis Baswedan. Sosok yang rakyat rindukan menjadi teladan. Ketika rakyat tertindas dia berani pasang badan. Itulah kenapa dia menjadi symbol perubahan”
“Kita semua yakin pak Anis bekerja dengan tulus. Ketika jadi DKI satu, programnya lancar dan mulus. Jadikanlah beliau sebagai presiden insya Allah kita focus”
“ Indonesia akan dibuat semakin bagus. Rajin menyapa dari Lorong pasar, sawah hingga kampus. Karena beliau berprinsip agar silaturrahmi tidak putus. Pak Anis adakah seratus”
“100 moko dong iye bensinya anak-anak gak tahu wah. Adakah 100 pak Anis,” kelakarnya disambut tepuk tangan yang meriah.
Pak Anis izin saya mengkritik sedikit pak Anis, boleh lah ya, ini keresahan pribadi jangan diambil hati insya Allah tetap menuatkan.
Tiap 5 tahun kita akan memilih pemimpin, beragam janji dan intrik banyak di desain, rasa-rasanya yang ada masih belum terjamin, dihadapan kita sudah ada harapan bernama pak Anis Baswedan, yang sedikit agak bisa menaik-kan rasa optimis, semoga saja bukan karena janjinya yang manis.
Bapak mau jadi presiden jangan setengah-setengah, ada yang berusaha buat kita lengah dan nanti hasilnya kita jadi terperangah, ayo dong pak jadilah seorang leader bukan menjadi seorang dealer buat Indonesia di mata dunia tidak minder.
Berpihak lah pak pada kebenaran, walau kita kurang dukungan anggaran, tapi suara untuk pak Anis Baswedan banyak bertebaran. Itu pesan buat pak Anis.
Sekarang izinkan saya di bagian terakhir, saya ingin memberikan pesan kepada kita semua yang hadir pada kesempatan ini kepada Rizal, kepada pak Anis Baswedan, kepada Ibu dan semuanya dan izinkan saya mungkin ini agak emosional tetapi harus saya sampaikan kepada RI satu kita.
Ini kesempatan saya menyampaikan ke netizen juga kea nak melineal dan gen z yang keren, karena ini adalah hal yang sangat urgent.
Mungkin kita sama awalnya cuek pada pemerintahan dan politik, karena yang kebanyakan terlihat dan terdengar yang tidak baik, padahal di sinilah kebanyakan nasib kita di racik.
Contoh bagaimana harga sembako, BBM yang naik bisa jadi disusul dengan tarif dasar listrik makin membuat warga paceklik. Anehnya negara heboh datangkan investor, lalu menggusur tanah-tanah rakyat dengan cara yang kotor.
Padahal tiap hari negara dihabisi oleh para koruptor. Hukum! kelihatan-nya hanya sibuk mencari yang berbeda pendapat, mudah sekali mengkriminalisasi dengan cepat, Keadilan dan demokrasi sudah terasa mati.
Kekayaan alam sudah banyak di curi, para pejabat malah sibuk perkaya diri. Lalu kita masih mau diam, padahal kita bisa bersuara di Instagram. Mahasiswa sudah turun ke jalan, karena kejahatan tidak bisa dibiarkan.
Kita masih nggak ngapa ngapain sambil duduk, padahal kita bisa gaungkan di facebook. Ayo aspirasikan walau hanya di twiter, sebelum negara kita tidak lagi punya karakter.
Yang punya penghasilan dibawah Rp50.000 per hari itu berteriak. Siapa yang bisa teruskan rintihan mereka ke orang banyak! Kita mungkin hidupnya masih enak! Bisa jalan dan healing tanpa terisak!
Kalau kita rasa janji pejabat tidak lagi cocok, kita bisa kok bersuara di Tik Tok, ini bukan soal membenci dan caci maki. Ini soal cinta yang tulus ke ibu pertiwi. Sekarang Allah sudah tunjukan pemimpin yang bisa tangani itu.
Apabila melenial dan gen z yang turun membantu, maka pak Anis dan Muhaimin jadi presiden, hanya soal waktu. “Salam perjuangan, tetap semangat kalau anu baik di gaskan di medsos,“ demikian pungkasnya (Red)