Palangka Raya – Kemampuan masyarakat Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk bertahan terhadap bencana alam itu sangat penting.
Sebagaimana yang disampaikan Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin saat Apel dan Simulasi pada Peringatan Hari Kesiapasiagaan terhadap bencana dan Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVII.
Informasi yang berhasil diperoleh media ini bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya menggelar Apel dan Simulasi pada Peringatan Hari Kesiapasiagaan terhadap bencana dan Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVII.
Acara tersebut digelar halaman Polsek Jekan Raya Jalan Mahir Mahar Km 10 Kota Palangka Raya, pada Rabu (26/4/20223).
Kegiatan apel tersebut dipimpin oleh Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin dan dihadiri Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj. Umi Mastikah Sriosako, unsur FKPD Kota Palangka Raya, Sekda Kota Palangka Raya, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Lurah, serta ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya.
Wali Kota Palangka Raya dalam sambutannya mengatakan, Hari Kesiapsiagaan ini tidak sekedar diperingati, tapi harus berdampak pada kesiapsiagaan semua pihak termasuk masyarakat. Masyarakat harus memiliki kemampuan untuk bertahan dan membangun, apabila mengalami bencana.
“Kesiapan masyarakat menghadapi bencana, menentukan besar kecilnya dampak bencana yang akan diterima. Oleh karena itu masyarakat harus memiliki kemampuan untuk bertahan dan membangun kembali kehidupannya setelah terkena bencana,” ucap Fairid.
Dikatakan Fairid, dalam rentang 2017-2021 Kota Palangka Raya mengalami empat kejadian bencana alam yaitu, banjir, kebakaran hutan dan lahan, cuaca ekstrem serta tanah longsor. Bencana ini menimbulkan kerusakan fisik dan lingkungan, dampak ekonomi serta korban jiwa.
Adapun Apel dan Simulasi pada Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan, serta meningkatkan kemampuan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal penanganan saat terjadinya kebakaran hutan dan lahan, maupun banjir.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan simulasi penanganan karhutla yang melibatkan personel gabungan TNI, Polri, Petugas Damkar, Tim Serbu Api Kelurahan dan Masyarakat peduli Api kota setempat. . [Red].
[…] demikian, pihaknya tetap siaga dan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi cuaca, menurutnya untuk saat ini kondisi permukaan tanah masih bisa dikatakan basah kecil kemungkinan […]